Badminton World Federation (BWF) memperkenalkan aturan baru yang membatasi waktu persiapan servis menjadi 25 detik setelah reli selesai. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai badminton menarik hari ini yang telah dirangkum oleh SPORTS ADONAI.
Perubahan ini memberikan kebebasan bagi pemain untuk minum atau melakukan aktivitas lain tanpa memerlukan izin wasit. Aturan ini bertujuan untuk mempercepat tempo permainan sekaligus memberikan kenyamanan lebih bagi atlet.
BWF menyatakan bahwa waktu 25 detik dihitung sejak wasit mencatat skor terbaru setelah reli berakhir. Pemain yang melakukan servis harus sudah siap sebelum batas waktu tersebut habis. Selain itu, penerima servis juga diwajibkan berada dalam posisi siap begitu lawan mengambil ancang-ancang servis.
Aturan ini masih dalam tahap uji coba dan akan diterapkan pertama kali pada Kejuaraan Dunia 2025 yang digelar pada 25-31 Agustus mendatang. Jika berhasil, BWF berencana memberlakukannya secara resmi di BWF Tour 2026.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Detail Pelaksanaan Aturan 25 Detik
Beberapa poin penting dalam aturan Badminton baru ini meliputi kebebasan pemain untuk mengeringkan keringat, minum, atau melakukan penyemprotan mandiri selama masih mematuhi batas waktu 25 detik. Wasit juga diberi kewenangan untuk memperpanjang waktu jika terdapat kondisi khusus, seperti tindakan medis atau pembersihan lapangan.
Namun, BWF belum memberikan klarifikasi lebih lanjut mengenai jenis reli yang mendapatkan waktu 25 detik. Misalnya, jika sebuah poin hanya berlangsung dalam 3-4 pukulan, apakah aturan ini tetap berlaku? Hal ini masih menjadi pertanyaan yang perlu dijawab melalui uji coba di Kejuaraan Dunia 2025.
Lauren Smith, salah satu atlet bulu tangkis, menyambut positif aturan ini. Menurutnya, perubahan ini memberikan kenyamanan lebih bagi pemain tanpa mengganggu ritme permainan. BWF juga meyakini bahwa 25 detik adalah durasi ideal berdasarkan data yang telah dikumpulkan.
Baca Juga: China Tarik Mundur dari US Open 2025: Keselamatan Atlet Jadi Prioritas Utama
Dampak terhadap Pemain dan Pertandingan
Aturan baru ini diharapkan dapat mengurangi jeda yang tidak perlu selama pertandingan, sehingga membuat alur permainan lebih dinamis. Pemain tidak perlu lagi meminta izin wasit untuk minum atau mengeringkan keringat, asalkan tetap siap sebelum 25 detik berlalu.
Di sisi lain, pemain harus lebih disiplin dalam mengatur waktu istirahat singkat mereka. Jika terlambat, wasit berhak memberikan peringatan atau bahkan pelanggaran. Hal ini menuntut adaptasi cepat dari para atlet, terutama dalam turnamen besar seperti Kejuaraan Dunia.
BWF berharap aturan ini dapat meningkatkan kualitas pertandingan dan pengalaman penonton. Dengan tempo yang lebih cepat, diharapkan bulu tangkis menjadi lebih menarik dan kompetitif.
Prospek Aturan 25 Detik di Masa Depan
Jika uji coba di Kejuaraan Dunia 2025 berhasil, aturan ini akan menjadi standar resmi di seluruh turnamen BWF mulai tahun 2026. Langkah ini sejalan dengan upaya BWF untuk terus melakukan inovasi dalam olahraga bulu tangkis.
Respons awal dari atlet dan pelatih terlihat positif, meskipun beberapa detail teknis masih perlu disempurnakan. Keberhasilan aturan ini akan sangat bergantung pada konsistensi penerapan oleh wasit serta kedisiplinan pemain.
Dengan demikian, aturan 25 detik bukan sekadar perubahan kecil, melainkan langkah strategis untuk memodernisasi bulu tangkis. Semoga inovasi ini dapat membawa dampak positif bagi perkembangan olahraga ini ke depannya. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita olahraga terupdate lainnya hanya dengan klik sportsadonai.com.